Rabu, 03 Juli 2019

ARTIKEL SISTEM OPERASI MULTIMEDIA





SISTEM OPERASI  Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.
 
Secara umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel” suatu Sistem Operasi.
 
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :Mekanisme Boot, yaitu meletakan kernel ke dalam memory kernel, kernel dapat dikatakan sebagai inti dari Sistem Operasi.

Command Interpreter atau Shell, bertugas untuk membaca input berupa perintah dan menyediakan beberapa fungsi standar dan fungsi dasar yang dapat dipanggil oleh aplikasi/program maupub piranti lunak lain. Contoh dari Shell adalah : Command Prompt pada Windows XP (DOS pada Windows 98), XTerm dan Konsole di Mesin Linux (Unix).

Driver untuk berinteraksi dengan hardware sekaligus mengontrol kinerja hardware.
Resource Allocator. Sistem Operasi bertugas mengatur dan mengalokasikan sumber daya dari perangkat.

Handler. Handler berperan dalam mengendalikan sistem perangkat agar terhindar dari kekeliruan (error) dan penggunaan sumber daya yang tidak perlu.
 
Sekarang kita akan menilik sejarah dan perkembangan Sistem Operasi.
 
1. Generasi Awal
Perkembangan awal Sistem Operasi masih dilakukan secara manual dalam artian belum muncul adanya Sistem Operasi yang secara otomatis artinya belum mendukung layanan pekerjaan yang dapat dilakukan dalam 1 rangkaian.
 
2. Generasi Kedua
Di generasi ini sudah diperkenalkannya perkejaan yang dapat dilakukan dalam 1 rangkaian atau biasa disebut dengan Batch Proccessing System.
 
3. Generasi Ketiga
Pada generasi ketiga, Sistem Operasi sudah mendukung layanan Multi-User, Multi-Programming dan Batch Proccessing System (Multi-Task).
 
4. Generasi Keempat
Di masa ini, sudah diperkenankannya GUI (Graphical User Interface) yang artinya Sistem Operasi memiliki tampilan dan dengan bermodalkan mouse, End-User dapat menjalankan aplikasi/porgram atau piranti lunak.
 
5. Generasi Selanjutnya
Pada generasi selanjutnya diperkenalkan Sistem Operasi yang berada dalam sebuah Sistem Operasi, ini adalah contoh sebuah Sistem Operasi berbasikan Website yang berkerja di dalam sebuah Sistem Operasi. Dan generasi selanjutnya diperkenalkanlah Sistem Operasi bergerak (Mobile) pada perangkat bergerak seperti : PDA, Poket PC, dan lain sebagainya. Di generasi selanjutnya diperkenalkan juga teknologi Sistem Operasi jaringan yang sifatnya virtual, sehingga dalam 1 jaringan hanya diinstal 1 buah Sistem Operasi pada Perangkat yang bertugas menjadi Server. Selain itu, diperkenalkan pula Cross Platform Operating System yang artinya dapat menggabungkan 2 Sistem Operasi berbeda seperti : Linux dan Windows.
 
 
Struktur sistem operasi

Suatu sistem operasi modern merupakan suatu sistem yang besar dan kompleks sehingga strukturnya harus dirancang dengan hati-hati dan saksama supaya dapat berfungsi seperti yang diinginkan serta dapat dimodifikasi dengan mudah. Struktur sistem operasi merupakan komponen-komponen sistem operasi yang dihubungkan dan dibentuk di dalam kernel
.
Ada beberapa struktur sistem operasi dan pernah dicoba, diantaranya sebagai berikut
Sistem monolithic
Model struktur sederhana dari sistem monolithic
Struktur sistem operasi di sistem ini tidak terstruktur. Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur yang masing-masing dapat saling dipanggil jika dibutuhkan. Setiap prosedur yang ada di dalam sistem ini mempunyai interface yang sudah didefinisikan dengan baik. Dalam hal ini berupa parameter dan hasilnya, serta masing-masing prosedur bebas untuk saling memanggil jika dibutuhkan. Walaupun disebut tidak berstruktur, sebenarnya sistem monilisthic tetap mempunyai struktur walaupun kecil dan mendasar. Struktur tersebut adalah:
·         Program utama yang meminta layanan prosedur.
·         Kumpulan layanan prosedur yang membawa sistem call.
·         Kumpulan utilitas prosedur yang membantu layanan prosedur.
Dalam model ini setiap sistem call mempunyai suatu prosedur yang akan mengelolanya. Utilitas prosedur mengerjakan suatu hal yang diinginkan oleh beberapa layanan prosedur.
Sistem lapisan
Struktur THE
Sistem pertama yang dibangun dengan sistem lapisan adalah THE yang dibuat di Technische Hogeschool EindhovenBelanda pada tahun 1968 oleh E.W. Dijkstra dan para mahasiswanya. Sistem ini mempunyai enam lapis.]
Struktur Venus

Contoh lain adalah sistem Venus yang mempunyai tujuh lapisan.Lapisan bawah (0sampai 4) digunakan oleh penjadwalan CPU dan manajemen memori yang kemudian diletakkan dalam suatu microcode. Pengaturan ini memberikan keuntungan, seperti eksekusi yang lebih cepat dan interface yang didefinisikan menjadi lebih jelas antara lapisan microcode dengan lapisan yang lebih tinggi.
Mesin virtual
Secara konsep, sistem computer dibuat berdasarkan lapisan. Hardware atau perangkat lunak merupakan tingkatan terbawah dari keseluruhan sistem. Kernel yang berjalan ditingkatan berikutnya menggunakan instruksi-intruksi perangkat keras untuk membuat kumpulan sistem call yang digunakan oleh lapisan luarnya. Program di atas kernel dapat menggunakan sistem call atau instruksi-instruksi perangkat keras. Dalam beberapa hal, program sistem tidak membedakan kedua lapisan tersebut. Program sistem memperlakukan sistem call dan perangkat keras di lapisan yang sama, meskipun program beberapa sistem pada tingkat yang lebih tinggi dari rutin-rutin program aplikasi yang lain, program-program aplikasi akan melihat semua yang berada di bawahnya. Pendekatan sistem lapisan ini menjadi konsep dari mesin virtual. Dengan menggunakan penjadwalan CPU dan teknik virtual memori, sebuah sistem operasi dapat membuat bayangan proses dalam jumlah banyak, yang masing-masing dieksekusi oleh prosesornya sendiri dengan memori (virtual) sendiri. Pada mesin virtual tidak tersedia fungsi-fungsi tambahan tetapi interface yang identik dengan perangkat keras yang mendasarinya Setiap proses dilengkapi dengan salinan dari computer yang mendasarinya.
Model client server
Dalam model ini, semua kernel bekerja menangani komunikasi antara server dan client.Dengan membagi sistemoperasi menjadi banyak bagian yang masing-masing hanya menangani bagian tertentu dari sistem. Seperti layanan file, layanan proses, layanan terminal atau layanan memori, maka setiap bagian menjadi lebih kecil dan lebih mudah diatur.Kemudian semua server berjalan daam proses user mode dan tidak dalam kernel mode, maka bagian-bagian tidak mempunyai akses langsung ke perangkat keras.Keuntungannya, bila ada kesalahan di file server, maka layanan file mungkin akan crash, tetapi tidak akan mempengaruhi keseluruhan sistem, yang akhirnya dapat mengakibatkan keseluruhan sistem tidak berfungsi. Keuntungan lain dari sebuah model client-server adalah dapat diadaptasi untuk digunakan dalam sistem terdistribusi.Jika client berkomunikasi dengan server dengan mengirimkan pesan, klien tidak perlu tahu pesan tersebut ditangani secara local daam mesinnya sendiri atau pesan tersebut dikirimkan malalui jaringan ke servel di mesin yang lain.
 
Tujuan dari sistem operasi adalah -
·        Untuk membuat sistem komputer nyaman digunakan secara efisien.
·        Untuk menyembunyikan detail sumber daya perangkat keras dari pengguna.
·        Untuk memberikan pengguna antarmuka yang nyaman untuk menggunakan sistem komputer.
·        Untuk bertindak sebagai perantara antara perangkat keras dan penggunanya, memudahkan pengguna untuk mengakses dan menggunakan sumber daya lainnya.
·        Untuk mengelola sumber daya sistem komputer.
·        Untuk melacak siapa yang menggunakan sumber daya mana, memberikan permintaan sumber daya, dan menengahi permintaan yang bertentangan dari berbagai program dan pengguna.
·        Untuk memberikan pembagian sumber daya yang efisien dan adil di antara pengguna dan program.
 
Karakteristik Sistem Operasi
Berikut adalah daftar beberapa fitur karakteristik yang paling menonjol dari Sistem Operasi -
·        Manajemen Memori - Melacak memori utama, yaitu bagian mana yang digunakan oleh siapa, bagian mana yang tidak digunakan, dll. Dan mengalokasikan memori ketika suatu proses atau program memintanya.
·        Manajemen Prosesor - Mengalokasikan prosesor (CPU) ke suatu proses dan membatalkan alokasi prosesor saat tidak lagi diperlukan.
·        Manajemen Perangkat - Melacak semua perangkat. Ini juga disebut pengontrol I / O yang memutuskan proses mana yang mendapatkan perangkat, kapan, dan berapa lama waktu.
·        Manajemen File - Mengalokasikan dan tidak mengalokasikan sumber daya dan memutuskan siapa yang mendapatkan sumber daya.
·        Keamanan - Mencegah akses tidak sah ke program dan data melalui kata sandi dan teknik serupa lainnya.
·        Job Accounting - Melacak waktu dan sumber daya yang digunakan oleh berbagai pekerjaan dan / atau pengguna.
·        Kontrol Atas Kinerja Sistem - Merekam keterlambatan antara permintaan untuk layanan dan dari sistem.
·        Interaksi dengan Operator - Interaksi dapat terjadi melalui konsol komputer dalam bentuk instruksi. Sistem Operasi mengakui hal yang sama, melakukan tindakan yang sesuai, dan menginformasikan operasi dengan tampilan layar.
·        Alat pendeteksi kesalahan - Produksi dump, jejak, pesan kesalahan, dan metode debugging dan deteksi kesalahan lainnya.
·        Koordinasi Antara Perangkat Lunak Lainnya dan Pengguna - Koordinasi dan penugasan kompiler, juru bahasa, assembler, dan perangkat lunak lain ke berbagai pengguna sistem komputer.
 
Fungsi Pokok Sistem Operasi
Sistem operasi memiliki 4 (empat) fungsi pokok, yaitu:

Mengontrol akses perangkat keras
Sistem operasi memanajemen interakasi antara aplikasi dan perangkat keras. Untuk mengakses dan berkomunikasi dengan perangkat keras, sistem operasi perlu menginstal sebuah perangkat lunak (driver) untuk tiap komponen perangkat keras.
Manajemen file dan folder
Sistem operasi mengatur dan membuat susunan file yang tersimpan di dalam hard disk dan media penyimpanan lain.
Menyediakan user interface
Sistem operasi akan menyediakan tampilan antarmuka pengguna, baik dalam bentuk baris perintah perintah (Command Line Interface - CLI) maupun dalam bentuk grafis (Graphical User Interface - GUI).
Manajemen aplikasi
Sistem operasi meletakan suatu aplikasi dan memuatnya ke dalam memori (RAM) komputer. Sistem operasi menjamin setiap aplikasi mendapatkan sumber daya yang cukup.
 
MACAM MACAM SISTEM OPERASI – Sistem operasi telah membawa perubahan dalam kehidupan kita seiringnya waktu berjalan. Bayangkan, dulunya yang hanya perintah menggunakan teks sekarang tinggal diklik ataupun di tombol. Dari awal diciptakannya komputer hingga perangkat mobile yang kita pegang saat ini terdapat sistem operasi yang mengalami upgrade tiap tahunnya.
Tanpa berlama-lama berikut macam macam sistem operasi beserta penjelasannya
Macam macam Sistem Operasi Berdasarkan Bentuknya
 
Tugasnya sistem operasi pada komputer adalah untuk mengatur dan mengelola baik Software maupun Hardware pada komputer.
 
Untuk pembagiannya macam macam sistem operasi komputer di bedakan menjadi 4 yaitu:
 
1. Sistem Operasi Stand Alone
Maksudnya Stand Alone disini adalah sistem operasi tersebut sudah lengkap, bisa berdiri sendiri dan mampu digunakan untuk single user maupun multi user. Memiliki fitur tertentu. Sistem Operasi yang kita kenal sekarang seperti Windows, OS Mac, dan linux adalah contoh dari sistem operasi stand alone.
 
2. Sistem Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan merupakan jenis sistem operasi yang dkhususkan untuk menangani jaringan. Fungsi dari sistem operasi jaringan sangat banyak diantaranya yaitu memungkinkan pengguna untuk berbagi berkas, penggunaan alat pencetak (printer) bersama-sama , DNS Service, HTTP Service, dan lainnya.
 
3. Sistem Operasi Embedded
Embedded kalau diartikan adalah ditanamkan, berarti sistem operasi embedded adalah sistem operasi yang tertanam dalam komputer dan hanya diprogram untuk melaksanakan fungsi tertentu yang spesifik.
Bedanya dengan sistem operasi lainnya khususnya stand alone adalah sistem operasi embedded ini tidak bisa berdiri sendiri
 

4. Sistem Operasi Live CD
Sistem operasi yang tersimpan di bootable CD atau VCD dan dapat langsung dijalankan tanpa harus menginstalnya secara permanen.
Sistem operasi ini memiliki kapasitas yang ringan, kira-kira dibawah ukuran CDnya dan hanya memiliki fitur yang terbatas.
Dalam perkembangannya, Sistem operasi ini memungkinkan pengguna untuk tidak repot-repot menginstalnya di komputer.
 
Macam macam Sistem Operasi Komputer
Setelah kita mengetahui tentang pengertian sistem operasi beserta tugas dan macam
macam sistem operasi pada umumnya, saatnya kita membahas satu persatu macam macam sistem operasi yang pernah dibuat di dunia, berikut penjelasannya.
 
1. Sistem Operasi DOS
Inilah nenek moyang dan awal sistem operasi yang ada di perusahaan Microsoft. DOS atau kepanjangan dari Disk Operating System merupakan awal sistem operasi yang digunakan komputer IBM.
Sistem operasi ini masih belum berbasis antar muka sehingga perintahnya harus menggunakan tulisan atau biasa kita kenal dengan Command Prompt.
Sama seperti komputer versi terdahulu, tampilan dari MS-DOS ini masih hitam putih, tidak ada gambar dan hanya berupa tulisan saja.
Microsoft terus mengembangkan MS-DOS hingga 8 kali versi. Kemudian pada tahun 2000, pengembangan pada sistem operasi ini dihentikan.
Kelebihan:
Ukurannya kecil
Ringan dalam penggunaan memori
Kompatibel dengan berbagai perangkat
Kekurangan:
Karena masih generasi awal, maka perintah hanya berupa tulisan dan tidak ada grafik
 
2. Sistem Operasi Windows
Inilah sistem operasi generasi kedua setelah berhentinya pengembangan sistem operasi DOS. Windows pada awal munculnya sudah menggunakan antarmuka pada tampilannya dan dipasang hampir di seluruh komputer IBM dan komputer lainnya, akhirnya menjadikan Windows menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia.
Dalam perkembangannya Windows dibuat menjadi sistem operasi Stand Alone dan Jaringan.
Perkembangan Windows dari waktu ke waktu:
Windows 1.0 (1983)
Windows 2.0 (1987)
Windows 3.0 (1990)
Windows 3.1 (1992)
Windows 95
Windows 98
Windows Milenium Edition (2000)
Windows NT 3.1 (1993)
Windows NT 3.5 (1994)
Windows 2000 /Windows NT 5.0
Windows XP (2001)
Windows Vista (2006)
Windows 7 (2009)
Windows 8 (2012)
Windows 8.1 (2013)
Windows 10 (2015)
Kelebihan:
User Friendly karena sudah tampilan antar muka
Proses Instalasi lebih mudah
Support Driver
Karena hampir semua orang menggunakan Windows, banyak perusahaan membuat software atau aplikasi yang kompatibel dengan Windows.
Perkembangan sangat cepat, kita lihat hampit setiap tahun selalu ada pembaruan dari Windows
 
Kekurangan:
Tidak Open Source
Harus membeli karena memang Close Source
Mudah diretas karena sistem keamanannya masih lemah
Jika tidak memiliki software bawaan, harus membeli terlebih dahulu untuk mendapatkannya
Rentan terkena Virus
 
3. Sistem Operasi Mac OS
Sistem operasi Mac OS atau singkatan Macintosh operating System merupakan sistem operasi ekslusif dan hanya terdapat di komputer Apple saja.
Mac OS diluncurkan pada tahun 1984 dan pertama kali digunakan untuk komputer LISA. Sistem operasi ini merupakan pengembangan dari dasar sistem operasi Linux.
Hebatnya dibandingkan dengan OS yang lainnya, Mac OS adalah sistem operasi pertama kali yang menggunakan GUI/ tampilan antar muka dan beberapa tahun kemudian ditiru oleh Microsoft.
Dalam perkembangannya Mac OS akhirnya diganti dengan versi terbarunya yaitu Mac OS X, yang mana X adalah angka romawi yang berarti 10. Mac OS X adalah versi terbaru dari Mac OS 9 dan diperkenalkan pada tahun 2001.
Karena ekslusif dan kekhasan yang dimilikinya dibanding dengan sistem operasi lainnya, menjadikan sistem operasi ini memliki tempat tersendiri bagi penggunanya.
Perkembangan Windows dari waktu ke waktu:
Mac OS System 1 (1984)
Mac OS System 2 (1985 )
Mac OS System 3 (1986)
Mac OS System 4 (1987)
Mac OS System 5 (1987)
Mac – OS System 6 (1988)
Mac OS System 7 (1991)
Mac OS 8(1997)
Mac OS 9 (1999)
Mac OS X (2001)
Mac OS X /Cheetah (2001)
Mac OS X /Puma (2001)
Mac OS X /Jaguar (2002)
Mac OS X /Panther (2003)
Mac OS X /Tiger (2005)
Mac OS X /Leopard (2007)
Mac OS X /Snow Leopard (2009)
Mac OS X /Lion (2011)
Mac OS X /Mountain Lion (2012)
Mac OS X /Maverick (2013)
Mac OS X /Yosemite (2014)
Kelebihan:
Karena menggunakan UNIX maka sistem lebih stabil
Bisa untuk Multitasking
Dokumen di Mac bisa dibaca di sistem operasi lainnya
Tampilan antar muka cocok untuk graphic design/multimedia
Tingkat keamanannya tinggi, sehingga sulit terkena virus atau diretas
Kekurangan:
 Harganya bisa dibilang mahal
Mac OS tidak bisa dirakit karena Apple sudah tidak memberi license buat perusahaan lain untuk membuat hardware yang bisa menggunakan Mac OS
Software di Mac OS tidak terlalu lengkap
Kurang cocok buat main game
 
4. Sistem Operasi Linux
Sistem operasi Linux merupakan sistem operasi open source yang populer di kalangan masyarakat dunia dengan tingkat kepopuleran di bawah Windows dan Mac OS. Karena bersifat open source pengguna bebas mengembangkan sistem operasinya sendiri.
Meskipun begitu Linux tetap sukses berjaya bersanding dengan sistem lainnya karena OS ini tidak bergantung pada vendor serta biaya operasional yang dikeluarkan rendah. pada awal perilisannya sudah berbasis grafis antar muka serta bisa berbasis teks.
Beberapa distro linux dari waktu ke waktu:
Red Hat
Debian
Slackware
SuSE
Mandrake
WinLinx
Ubuntu dan turunannya : Sabily (Ubuntu Muslim Edition), Kubuntu, Xubuntu, Edubuntu, GoBuntu, Gnewsense, ubuntuCE
OpenSUSE
Fedora
BackTrack
Mandriva
Slackware
Debian
PCLinuxOS
Knoppix
Xandros
Sabayon
CentOS
Red Hat
ClearOS
Chrome OS
Gentoo Linux
Kelebihan pada Linux:
Karena Open Source, tidak ada biaya lisensi untuk membeli dan menggunakannya
Dulunya penggunaan Linux sangat susah, namun setelah dikembangkan sekarang menjadi lebih mudah
Sebagian aplikasi di Windows ada di Linux
Perkembangannya sangat cepat, karena dikembangkan oleh banyak orang
Kekurangan pada Linux:
Perlu diadakannya pelatihan kepada pengguna awal supaya terbiasa dengan Linux
Support Hardware tidak semuanya cocok di Linux
Proses instalasinya terbilang susah termasuk juga dengan softwarenya
 
5. Sistem Operasi Unix
Unix merupakan sistem operasi pertama yang pernah dibuat. Unix adalah sistem operasi yang dibuat oleh perusahaan AT&T, General Electric, dan MIT di tahun 1965 untuk DARPA. Unix juga merupakan sistem operasi baku yang bisa digunakan di segala komputer termasuk juga komputer mini. Unix sendiri merupakan jenis dari sistem operasi jaringan karena bisa digunakan sebagai server ataupun workstation.
Sekarang sudah jarang orang memakai Unix karena kalah pamor dengan 3 Sistem Operasi terkenal seperti Windows, Mac OS dan Linux.
Jenis-jenis Unix:
A/UX
Domain/X
Darwin
CTIX
Distrix
UniCOs
DG/UX
Ultrix
CLIX
Digital UNIX
DVIX
SINIX
Dyix
SCO XENIX
SCO OpenServer
SCO UNIX
Coherent
Tru64
XENIX
AIX
UinxWare
Uniplus+
IRIX
FreeBSD
Mach
Minix
SunOS
NetBSD
Nexstep
QnX
OSF/1
BSD/1
Solaris
Unix System V
Eunice
OpenBSD
GNU/Hurd
GNU/Linux
BSD UNIX.
Kelebihan:
Adanya portabilitas
Multiuser, karena merupakan sistem operasi jaringan
Multitasking. Kita bisa mengerjakan dan menjalankan tugas sekaligus.
Tidak mudah terkena Virus
UNIX ini termasuk sistem operasi yang gratis
Kekurangan:
Dari segi tampilan kurang menarik
Memerlukan penyimpanan memori yang lumayan besar
Tidak banyak Driver yang tersedia untuk Unix
Untuk beberapa hardware jua sulit untuk menyediakan driver untuk Unix
Lumayan susah dan membingungkan dibandingkan dengan sistem operasi lainnya
Sistem Operasi Amiga
amigaos.net
Amiga merupakan salah satu sistem operasi terdahulu dan sampai sekarang masih ada yang khusus digunakan untuk laptop Amiga. Diperkenalkan pertama kali versi pertamanya yaitu Amiga 1000 pada tahun 1985 oleh perusahaan Commodore International. Sistem operasi Amiga berjalan pada seri Motorola 68 K dengan menggunakan processor 1 dan 32 bit.
Sistem operasi ini juga sudah menggunakan tampilan antar muka bagi penggunanya. Memang sih kita jarang mendengarnya, karena kurang populer.
Sistem Operasi Google Chrome
OS ini adalah sistem operasi open source buatan ekslusif perusahaan Google dengan tujuan bisa bekerja dengan aplikasi web. Google Chrome diluncurkan pada tahun 2009 versi beta kemudian setahun setelahnya diluncurkan versi lengkapnya.
Google Chrome sendiri menggunakan Linux sebagai basis pengembangannya dan hanya bisa berjalan pada hardware yang dirancang khusus. Chrome OS hanya memiliki aplikasi bawaan seperti browser, manajer file dan pemutar media.
Beberapa kelebihan Google Chrome:
Pada segi tampilan khusus didesain untuk pengguna Web. Hal ini memungkinkan pengguna menjadi nyaman ketika browsing.
Adanya fitur modus penyamaran. Dengan adanya fitur tersebut, pengguna bisa akses Website tanpa meninggalkan jejak.
Dalam pengelolaan tab misalnya. Setiap kita buka TAB di Chrome maka prosesnya terpisah, sehingga ketika eror/crash pada salah satu ta tidak akan meyebabkan seluruh browser eror. (ini kekurangan yang terdapat pada FireFox dan browser lainnya)
PENCARIAN : Chrome memiliki fungsi pencarian yang sangat baik. Contohnya, chrome daat mendeteksi ketika pengguna pernah melakukan pencarian di suatu website dan memasukkan website tersebut dalam daftar penyedia pencarian.
ANTI PENIPUAN : Chrome menyediakan kemampuan menebalkan nama domain sebuah website. Contohnya ada sebuah website penipuan beralamatkan ibank.klikbca.d60pc.com, maka d60pc.com akan ditebalkan sehingga akan diharapkan para pengguna sadar bawah itu bukan situs/website resmi KlikBCA.
Kekurangan Chrome OS:
PRIVASI : Google menyimpan 2% interpretation pencarian pengguna, lengkap dengan alamat IP-a. Walaupun dalam beberapa waktu tertentu interpretation ini akan dianonimkan. Ini artinya google bisa saja tahu “siapa mencari apa dan dimana”
LISENSI : Google sempat mencantumkan pada Terms of Service mereka, bahwa semua muatan dari pengguna yang hak ciptanya dimiliki oleh pengguna akan diserahkan haknya pada Google. Tapi indicate ini telah dicabut oleh pihak Google.
CELAH KEAMANAN : Beberapa pakar confidence menemukan adanya lubang kecil/bugs pada chrome. Sehingga ketika membuka suatu halaman website akan membuat browser ini menjadi crash. Lalu Chrome juga memiliki underline Download Otomatis yang dikhawatirkan akan disalah gunakan oleh Hacker.
EXTENSIONS : Pada Chrome tidak terdapat extension/plugin/addons yang dapat ditambahkan. Tidak seperti Firefox yang memiliki banyak aplikasi2 tambahan yang dapat membuat dan meningkatkan kinerja browser.
BAHASA : Pada chrome ketika kita memilih untuk menggunakan dalam bahasa Indonesia maka akan terdapat beberapa kejanggalan dalam bahasanya.
Sistem Operasi Garuda OS
Garuda OS sebenarnya adalah termasuk dari kernel yang mana dikembangkan di negara Indonesia. Garuda OS dikembangkan untuk digunakan masyarakat supaya mereka bisa mendapatkan sistem operasi yang open source, freeware dan tetap sesuai dengan SNI atau standar nasional Indonesia.
Sayangnya OS ini belum terlalu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia karena kurangnya pengoptimalkan penggalangan dana bagi OS opensource dan freeware ini.
Sistem Operasi BlankOn
ruslinux.blogspot.com
Sistem operasi lainnya karya anak bangsa Indonesia selain Garuda OS adalah BlankOn. Sama seperti OS Garuda, sistem operasi Blank On ini juga termasuk dari kernel Linux. Para pembuat OS ini adalah YPLI dengan tujuan supaya bisa memenuhi kebutuhan sistem operasi dari para pengguna komputer masyarakat Indonesia pada umumnya, khususnya bidang pendidikan, perkantoran dan juga pemerintahan.
Meskipun begitu ada kekurangan dari OS ini yaitu diantaranya adalah masih kurang stabil dan terbilang lambat, dan masih kalah kurang kalah terkenal dan pamor dengan sistem operasi terkenal lainnya contohnya Windows, Mac OS dan Google OS.
 
Sistem Operasi Be OS
Be OS adalah sistem operasi yang diperuntukkan khusus bagi PC atau komputer pribadi yang dibuat dan dikembangkan Perusahaan B Inc. Sebenarnya OS ini untuk awalnya adalah diperuntukkan agar berjalan dan berfungsi pada hardware keluaran Be yaitu Be Box yang pada tahun 1991 baru mulai dikembangkan.
Kelebihan dari perangkat keras Be Box adalah adanya multiprocessing, bandwith modulae dan kemampuannya dalam melakukan preemptive multitasking
 
Sun Solaris OS
Perusahaan teknologi terbesar di dunia yaitu Perusahaan Sun MicroSystem adalah perusahaan yang mengembangkan sistem operasi Sun Solaris. Basisnya adalah UNIX, sistem operasi yang pada tahun 1992 mulai pengembangannya ini memiliki keunggulan dari sistem operasi lainnya, seperti terkenal Kestabilannya, Bisa mendapatkan lisensi  atau pilihan kepemilikan, Bersifat opensource.
Macam macam Sistem Operasi Smartphone atau handphone Mobile
 
Setelah kita membahas tentang sistem operasi komputer saatnya kita beralih membahas tentang macam macam sistem operasi smartphone, yaitu :
 
1. Sistem Operasi Windows Phone
OS ini dibuat oleh perusahaan Microsoft yang mana diperuntukkan untuk sistem operasi Smartphone supaya bisa bersaing dengan Android. Sebelumnya OS ini dipasang pada merk smartphone Nokia Lumia dan sampai sekarang.
OS ini diluncurkan pada tahun 2010 dan tidak seperti Windows Khusus Komputer yang ditujukan untuk perusahaan, Smartphone ini ditujukan untuk mendapatkan pasar komputer.
Berikut beberapa kelebihan dari Windows Phone :
Lebih mudah dalam penggunaannya bagi mereka yang terbiasa dengan sistem operasi Windows PC
Di smartphonenya hampir tersedia semua software yang ada di Desktop
Kekurangan dari Windows Phone :
Tidak terlalu menarik dibandingkan dengan Android dan IOS
Baterai Smartphone yang menggunakan OS ini cepat boros
Aplikasi tidak selengkap di Android dan IOS
Kemunculannya tergolong terlambat dibandingkan dengan OS lainnya
 
2. Sistem Operasi Apple IOS
Jika di Desktop ada Mac OS X maka di smartphone atau versi mobile ada IOS. OS yang diperkenalkan pada tahun 2008 ini membuat dunia tercengang karena menghadirkan smartphone pertama di dunia yang berhasil.  Selain di Smartphone Apple iPhone, Os ini juga dipasang produk Apple lainnya seperti iPod, iPad .
Berikut beberapa kelebihan dari IOS :
Sangat mudah untuk integrasi dengan produk Apple lainnya
Widget ada di mana mana, sehingga akan sangat mudah dalam melakukan aktifitas dan meningkatkan produktifitas
Sangat responsif layar sentuhnya karena multi touch
Lancar, sehingga jarang ada lag
Penggunaan memori tidak terlalu besar
Adapun kekurangan dari IOS adalah
Karena ekslusif, maka hanya terbatas pada produk Apple saja
Harganya tergolong mahal
Tidak adanya media eksternal
 
3. Sistem operasi Google Android
Macam macam sistem operasi smartphone yang terakhir adalah Android. Inilah sistem operasi terkenal di dunia milik perusahaan Alphabet. Semua perusahaan vendor smartphone pasti akan menggunakan Android sebagai OSnya. Sistem operasi ini berbasis Linux dan open source.
Sistem operasi ini juga awalnya di pasang di HTC dan seiring waktu diupdate terus dengan masing-masing update diberi nama Makanan.
Kelebihan Android :
Bersifat open source
Support dari Google
Adanya memori eksternal, sehingga mudah bagi kita untuk menambah disk space
Kita bisa mendapatkan harga yang murah untuk mendapatkannya
Kekurangan :
Sayangnya sistem memakan banyak ruang memori
Sering hang pada smartphone tertentu karena memang pembuatan software dan hardwarenya berbeda atau terpisah, sedangkan Apple memiliki IOS yang langsung terintegrasi dengan perangkatnya
Karena sifatnya yang open source maka virus sangat mudah untuk masuk
 
Itulah artikel sistem operasi  multimedia yang dapat saya berikan kepada kalian

Jika ada salah dalam tulisan harap dimaafkan

Senin, 01 Juli 2019

OpenCV shape detection


shape_detection_results
This tutorial is the second post in our three part series on shape detection and analysis.
Last week we learned how to compute the center of a contour using OpenCV.
Today, we are going to leverage contour properties to actually label and identify shapes in an image, just like in the figure at the top of this post.
Looking for the source code to this post?
Jump right to the downloads section.

OpenCV shape detection

Before we get started with this tutorial, let’s quickly review our project structure:
As you can see, we have defined a pyimagesearch  module. Inside this module we haveshapedetector.py  which will store our implementation of the ShapeDetector  class.
Finally, we have the detect_shapes.py  driver script that we’ll use to load an image from disk, analyze it for shapes, and then perform shape detection and identification via theShapeDetector  class.
Before we get started, make sure you have the imutils package installed on your system, a series of OpenCV convenience functions that we’ll be using later in this tutorial:

Defining our shape detector

The first step in building our shape detector is to write some code to encapsulate the shape identification logic.
Let’s go ahead and define our ShapeDetector . Open up the shapedetector.py  file and insert the following code:
Line 4 starts the definition of our ShapeDetector  class. We’ll skip the __init__  constructor here since nothing needs to be initialized.
We then have our detect  method on Line 8 which requires only a single argument, c , the contour (i.e., outline) of the shape we are trying to identify.
In order to perform shape detection, we’ll be using contour approximation.
As the name suggests, contour approximation is an algorithm for reducing the number of points in a curve with a reduced set of points — thus the term approximation.
This algorithm is commonly known as the Ramer-Douglas-Peucker algorithm, or simply the split-and-merge algorithm.
Contour approximation is predicated on the assumption that a curve can be approximated by a series of short line segments. This leads to a resulting approximated curve that consists of a subset of points that were defined by the original cruve.
Contour approximation is actually already implemented in OpenCV via thecv2.approxPolyDP  method.
In order to perform contour approximation, we first compute the perimeter of the contour (Line 11), followed by constructing the actual contour approximation (Line 12).
Common values for the second parameter to cv2.approxPolyDP  are normally in the range of 1-5% of the original contour perimeter.
Note: Interested in a more in-depth look at contour approximation? Be sure to check out the PyImageSearch Gurus course where I discuss computer vision and image processing fundamentals such as contours and connected-component analysis in detail.
Given our approximated contour, we can move on to performing shape detection:
It’s important to understand that a contour consists of a list of verticesWe can check the number of entries in this list to determine the shape of an object.
For example, if the approximated contour has three vertices, then it must be a triangle (Lines 15 and 16).
If a contour has four vertices, then it must be either a square or a rectangle (Line 20). To determine which, we compute the aspect ratio of the shape, which is simply the width of the contour bounding box divided by the height (Lines 23 and 24). If the aspect ratio is ~1.0, then we are examining a square (since all sides have approximately equal length). Otherwise, the shape is a rectangle.
If a contour has five vertices, we can label it as a pentagon (Line 31 and 32).
Otherwise, by process of elimination (in context of this example, of course), we can make the assumption that the shape we are examining is a circle (Lines 35 and 36).
Finally, we return the identified shape to the calling method.

Shape detection with OpenCV

Now that our ShapeDetector  class has been defined, let’s create the detect_shapes.py  driver script:
We start off on Lines 2-5 by importing our required packages. Notice how we’re importing our implementation of the ShapeDetector  class from the shapedetector  sub-module ofpyimagesearch .
Lines 8-11 handle parsing our command line arguments. We only need a single switch here,--image , which is the path to where the image we want to process resides on disk.
Next up, let’s pre-process our image:
First, we load our image from disk on Line 15 and resize it on Line 16. We then keep track of the ratio  of the old height to the new resized height on Line 17 — we’ll find out exactly why we do this later in the tutorial.
From there, Lines 21-23 handle converting the resized image to grayscale, smoothing it to reduce high frequency noise, and finally thresholding it to reveal the shapes in the image.
After thresholding, our image should look like this:
Figure 1: Thresholding reveals the shapes in our image.
Figure 1: Thresholding reveals the shapes in our image.
Notice how our image has been binarized — the shapes appear as a white foregroundagainst a black background.
Lastly, we find contours in our binary image, handle grabbing the correct tuple value fromcv2.findContours  based on our OpenCV version, and finally initialize our ShapeDetector  (Lines 27-30).
The last step is to identify each of the contours:
On Line 33 we start looping over each of the individual contours. For each of them, we compute the center of the contour, followed by performing shape detection and labeling.
Since we are processing the contours extracted from the resized image (rather than the original image), we need to multiply the contours and center (x, y)-coordinates by our resizeratio  (Lines 43-45). This will give us the correct (x, y)-coordinates for both the contours and centroid of the original image.
Lastly, we draw the contours and the labeled shape on our image (Lines 44-48), followed by displaying our results (Lines 51 and 52).
To see our shape detector in action, just execute the following command:
Figure 2: Performing shape detection with OpenCV.
Figure 2: Performing shape detection with OpenCV.
As you can see from the animation above, our script loops over each of the shapes individually, performs shape detection on each one, and then draws the name of the shape on the object.

Summary

In today’s post blog, we learned how to perform shape detection with OpenCV and Python.
To accomplish this, we leveraged contour approximation, the process of reducing the number of points on a curve to a more simple approximated version.
Then, based on this contour approximation, we examined the number of vertices each shape has. Given the vertex count, we were able to accurately label each of the shapes.
This lesson is part of a three part series on shape detection and analysis. Last week we covered how to compute the center of a contour. Today we covered shape detection with OpenCV. And next week we’ll discuss how to label the actual color of a shape using color channel statistics.