Sabtu, 29 September 2018

PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI




SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

https://iisprastica.files.wordpress.com/2015/03/untitled.png



  1. Definisi GIS
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic InformationSistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasiskomputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yangmemiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).Sistem ini mengcapture,mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepadakondisi bumi.Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umumdatabase, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuanvisualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan.Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasilainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untukmenjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apayang terjadi.
Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi.Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka.Berikut adalaha beberapa definisi SIG yang telah beredar :
  • Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
  • Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
  • Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
  • Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
  • Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
  • Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia padatahun 1972 dengan namaData Banks for Develompment (Rais, 2005).Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang inisetelah dicetuskan oleh General Assembly dari InternationalGeographical Union di Ottawa Kanada pada tahun1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebutCGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan,menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untukinventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuahinisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaanKanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian,pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang dibeberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, BenuaAustralia, dan Benua Asia.
Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesiapengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer.Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang olehsumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).
Dalam sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis computer, digital) dimulai sejaktahun 1960-an. Pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG diperlukan computermainframe khusus dan mahal.Dengan perkembangan computer PC, kecanggihan CPU,dan semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan hargamurah.
800px-GvSIG_-_GIS
Gambar 1.Sejarah Berkas : GvSIG – GIS
  1. Sub Sistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :
  • Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
  • Data Output, Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.
  • Data Management, Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve, diupdate, dan diedit.
  • Data Manipulation & Analysis, Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi- fungsi dan operator matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
sistem-informasi-geografis-14-638
Gambar 2. Ilustrasi Uraian Sub-sistem SIG
  1. Komponen SIG
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapatberoperasidengan komponen- komponen sebagai berikut :
  • Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder.
  • Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query,overlay, buffer, jointable, dsb.
  • Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
  • o Data posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.
  • o Data atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
  • Software adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangandata spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll)
Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak kalah pentingyaitu Metode.Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung dengan metode perencanaandesain sistem yang baik dan sesuai dengan ‘’business rules’’ organisasi yang menggunakanSIG tersebut.
images
Gambar 3. Komponen GIS
  1. Fungsi GIS
Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untukmelakukan analisis data spasial.Dilihat dari sudut pemrosesan datageografik, SIG bukanlah penemuan baru.Pemrosesan data geografiksudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yangmembedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :
  • Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing,pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.
  • Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelanbertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
  • Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran,analisis daerah penyanggga, overlay, dll.
  • Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skalageneralisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
  1. Tujuan Penggunaan GIS
Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan analisis dataspasial.Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru.Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yangmembedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital. Adapun Tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut:
  1. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harusdikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari petakertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modernbisa melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
  2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
  3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
  4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data
  5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
  6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.
6.    Manfaat SIstem Informasi Geografis (SIG) bagi Perencanaan Wilayah dan Kota
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistim Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu disiplin ilmu berbasis teknologi informasi yang berkembang begitu cepat akhir-akhir ini.Ide penyampaian informasi pada setiap titik koordinat bumi ini, semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman informasi melalui satelit.Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu wilayah melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk mensubstitusi perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu lebih lama dan biaya yang relatif juga lebih mahal.
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu ini memiliki peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks.Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Adapun anfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
  2. Untuk pendataan pajak bumi dan bangunan
  3. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
  4. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
  5. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
  6. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
  7. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
  8. Untuk mengetahui persebaran penggunaa lahan.
  9. Untuk pengawasan daerah bencana alam.
  10. dan lain-lain
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar