Jumat, 11 Januari 2019

Measurement

Pengertian Pengukuran (Measurement)

  • Menurut Ign. Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu kegiatan menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
  • Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
  • Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
  • Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudiono, 2001).
  • Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuntitas sesuatu (Zaenal Arifin, 2012).
  • Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu objek, orang atau peristiwa.
  • Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.
  • Menurut Cangelosi (1995: 21) pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.
  • Menurut Wiersma & Jurs (1990) pengukuran adalah penilaian numerik pada fakta-fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.
  • Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka
  • Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
  • Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu prose yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.
Jadi, Pengukuran (measurement) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur benda-benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak pastian dll. Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.

Definition

  • Measurement (pengukuran) adalah sejumlah angka atau symbol yang menjadi karakteristik dari objek yang telah mengikuti aturan yang ditentukan
  • Scaling (skala) merupakan rangkaian kesatuan yang menentukan derajat objek yang diukur

Jenis-jenis skala dalam pengukuran

  1. Nominal
Merupakan skala pengukuran yang disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik lainnya. Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang atau objek ke dalam kategori, kelas atau klasifikasi.
Adapun ciri-ciri dari sekala nominal adalah:
a)      Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah).
b)      Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan tidak mempunyai nol mutlak.
Contoh : – Jenis Kulit : 1. Hitam, 2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label saja.
  1. Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka- angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Skala nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Skala ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas berdasarkan tinggi badan, mulai dari paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan ke- 1, kemudian di bawahnya diberi urutan ke- 2 dan seterusnya.
  1. Interval
Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan dalam  operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistic parametric.
Contoh :
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
  1. Ratio
Skala Rasio pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur. Panjang, kecepatan dan berat merupakan contoh skala rasio. Melalui skala ini kita dapat menginterpretasikan perbandingan antar skor.
Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m, kendaraan  yang melaju denagn kecepatan 60 km/ jam adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.

Klasifikasi Scaling Techniques

Image
Skala Comparative adalah jenis penskalaan yang melibatkan perbandingan langsung pada objek stimulus dengan lainnya
Skala Non Comparative adalah setiap stimulus obyek diskala secara independen dari obyek lain dalam himpunan stimulus

Skala Comparative

  1. Paired Comparison
  • responden diminta memilih 2 obyek pada satu saat dengan membandingkan beberapa kriteria
  • Data yang didapat ordinal
  • Contoh :
Bila ada n obyek maka ada (n(n-1)/2) pasang perbandingan obyek.
Membandingkan calon walikota mana yang paling disukai
Keterangan:
0=cawali pada baris lebih disukai daripada kolom
1 = cawali pada kolom lebih disukai pada baris
jumlah berarti berapa kali merek tersebut disukai
Image
  1. Rank Order Scaling
  • Responden diminta untuk mengurutkan beberapa obyek secara simultan berdasarkan beberapa kriteria
  • Contoh: Urutkan program pemerintah yang harus dijalankan terlebih dahulu
Program Urutan
Pendidikan 1
Kesehatan 2
Lingkungan 3
Ketenagakerjaan 4
Ekonomi 5
  1. Constant Sum Scaling
  • Responden diminta untukl mengalokasikan sejumlah point (nilai) untuk memberi harga pada beberapa merek berdasarkan kriteria tertentu
  1. Q-Sort Scaling
  • Responden diminta untuk memberikan rangkuman, untuk mengurutkan obyek berdasarkan kesamaanya pada beberapa kriteria, khusus untuk obyek-obyek yng relatif banyak dan butuh waktu cepat.
  • Contoh misalnya ada 100 atribut yang harus dibandingkan dari 100 obyek, masing-masing obyek diberikan satu warna kartu dan responden diminta menuliskan pada masing-masing kartu satu buah kriteria dan dimasukkan pada kotak yang dirutkan dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju

Skala non-comparative

  1. Continous rating Scale
Responden diminta untuk menentukan pendapatnya pada suatu obyek dengan memberikan tanda pada garis
Image
  1. Itemized Rating Scale
  • Skalanya diberi nilai pada setiap katagori
  • Skalanya urut sesuai posisinya
Yang termasuk dalam jenis ini antara lain Likert, Semantic dan Stapel


SUMBER
 https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/10/16/pengertian-pengukuran-measurement-penilaian-assessment-dan-evaluasi-evaluate-dalam-pendidikan/
https://uwilan.wordpress.com/2013/11/16/measurement-scaling/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar